Dengan menyebut nama-Mu yang terindah ya Rab, Duhai Dzat
yang selalu menyertai kami.
Readers..
Berikut ini merupakan sekelumit dari salah satu
banyaknya cerita mengenai perjalanan para Penyebar Kedamaian yang berada dan
hidup serta berkehidupan beberapa lamanya di Bumi dan Lautan Nusantara ini.
Merekalah yang dikenal dengan nama atau sebutan Wali (Wali Songo) atau juga
biasa dikenal dengan panggilan Kanjeng Sunan atau Kanjeng Wali.
Menurut sejarah yang diceritakan dari generasi ke
generasi, dikenal dengan sebutan Wali sembilan atau Wali Songo. Namun pada
kenyataannya, dalam perjalanan kehidupan seseorang, ditemukan adanya Wali yang
lain. Sedemikian rupa jumlah Wali Songo atau Wali Sembilan ini tidak lagi
Sembilan, bahkan lebih.
Namun, jumlah Dewan atau Majlis Wali adalah tetap
dipertahankan berjumlah sembilan orang, sehingga Wali Songo adalah tetap Wali
Songo atau Wali Sembilan. Silih berganti bergiliran mengantikan Wali yang
sebelumnya untuk tetap berjumlah sembilan.
Dalam catatan kehidupan saya, saya mengenal adanya
Lima masa atau periode Wali, yang di profilkan perorangan (yang ada pada
catatan saya) secara singkat sebagai berikut:
PERIODE
PERTAMA PARA WALI
Sunan
Maulana Malik Ibrahim
Kenegaraan Turki
Spesialisasi Tata Negara
Sunan
Malik Isroil
Kenegaraan Turki
Spesialisasi Tata Negara
Meninggal di Gn Santhi-Cilegon, Banten, 1435 M
Sunan
Maulana Muhammad Ali Akbar
Kenegaraan Persia (Iran)
Spesialisasi Medis
Meninggal di Gn Santhi-Cilegon, Banten, 1435 M
Sunan
Maulana Hasanuddin
Kenegaraan Palestina
Spesialisasi unknown
Meninggal di Masjid Banten Lama, 1462 M
Sunan
Maulana Aliyuddin
Kenegaraan palestina
Spesialisasi unknown
Meninggal di Masjid Banten Lama, 1462 M
Sunan
Syekh Subakir
Kenegaraan Iran
Spesialisasi unknown
Meninggal di Iran-Persia, 1462 M
Sunan
Maulana Muhammad Jumadil Kubro
Kenegaraan Mesir
Spesialisasi unknown
Meninggal di Triloyo-Trowulan Mojokerto, JaTim
Sunan
Maulana Muhammad al Maghrobi
Kenegaraan Marakash (Maroko)
Spesialisasi unknown
Meninggal di Jatinom-Klaten, Ja-Teng, 1465 M
Sunan
Maulana Ishak
Kenegaraan Samarkan (Bukhara, Rusia Selatan)
Spesialisasi Medis
Meninggal di Pasai-Aceh
PERIODE
KE-DUA PARA WALI
Sunan
(Raden) Ahmad Ali Rhamatullah a.k.a Sunan Ampel
Kenegaraan Indonesia-Jeumpa, Aceh
Spesialisasi unknown
Meninggal di Surabaya, JaTim
Sunan
Sayyid Ja’far Shodiq a.k.a Sunan Kudus
Kenegaraan Palestina
Spesialisasi unknown
Meninggal di Kudus, JaTeng
Sunan
Syarif Hidayatullah a.k.a Sunan Gunung Jati
Kenegaraan Palestina
Spesialisasi unknown
Meninggal di Cirebon, Ja-Bar
PERIODE
KE-TIGA PARA WALI
Sunan
Syekh Maulana Ainul Yakin a.k.a Sunan Raden Paku a.k.a Sunan Giri
Kenegaraan Indonesia, Putra Syekh Maulana Ishak
Spesialisasi unknown
Meninggal Gresik-JaTim
Sunan
(Raden) Said a.k.a Sunan Kalijaga
Kenegaraan Indonesia, Putra Adipati Tuban JaTim
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
Sunan
(Raden) makdum Ibrahim a.k.a Sunan Bonang
Kenegaraan Indonesia, Surabaya, Putra Sunan Ampel
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
Sunan
(Raden) Qosim a.k.a Sunan Drajat
Kenegaraan Indonesia, Surabaya, Putra Sunan Ampel
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
PERIODE
KE-EMPAT PARA WALI
Sunan
(Raden) Hasan a.k.a Sunan (Raden) Patah a.k.a Sultan Demak
Kenegaraan Indonesia, Putra Raja Brawijaya Majapahit
Spesialisasi Tata Negara
Meninggal unknown
Sunan
Fathullah Khan
Kenegaraan Indonesia, Putra Sunan Gunung Jati
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
PERIODE
KE-LIMA PARA WALI
Sunan
(Raden) Umar Said a.k.a Sunan Muria
Kenegaraan Indonesia, Putra Sunan Kalijaga
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
Sunan
Syekh Lemah Abang a.k.a Syekh Siti jenar**
Kenegaraan non-Indonesia
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
Sunan
Bayat
Kenegaraan Indonesia
Spesialisasi unknown
Meninggal unknown
**Khusus untuk Syekh Lemah Abang, benyak verse yang
menyatakan kehidupan beliau… namun sepengetahuan saya yang bodoh, apa yang
beliau ajarkan adalah benar, namun tidak semua orang mampu memahami apa yang
diajarkan.
Namun satu hal yang pasti, banyak diantara para wali
tersebut yang memiliki gelar Raden.
yang kedua adalah bagaimana mereka bisa
berkomunikasi, sedangkan mereka adalah berbeda-beda suku, ras, dan
kewarganegaraannya?
Demikian dituliskan ulang dengan maksud untuk
menghargai apa yang telah diupayakan oleh para Wali Songo tersebut.
Duhai Eyang Buyut Sunan Bonang yang dimakamkan di
Tuban dan Istri yang dimakamkan di Rembang…insya Allah, Allah SWT senantiasa
memuliakan kalian… Amien
4 comments:
gak jelas
betul!!!!
betul betul betul!!!!
GAK JELASSSSSSSS!
NGERTI MENINGAN GAK USAH BUAT INI DEH GAK PENTING!
APA LAGI GAK ADA SPACE NYA SAMA SEKALI TAU!
Posting Komentar